Minggu, 16 Agustus 2009

MENGGALAKKAN BUDAYA SEHAT

Menggalakkan Budaya Sehat di Sekolah


Upaya pemerintah untuk mewujudkan generasi mendatang yang tidak hanya cerdas, tetapi juga sehat terus digalakkan. Salah satunya dengan memberdayakan kantin sekolah yang memenuhi syarat kesehatan . Kantin sekolah yang bersih dan sehat merupakan salah satu indikator kunci sekolah sehat. Usaha kesehatan sekolah mendorong terwujudnya budaya sehat di sekolah.

Sekretaris Jenderal Departemen Pendidikan Nasional (Sesjen Depdiknas) Dodi Nandika menyampaikan, sanitasi di sekolah perlu mendapatkan perhatian khusus seperti masalah air bersih, pembuangan sampah, dan limbah. Dia mengingatkan, bahwa jajanan yang di jual di sekolah berpotensi tidak bergizi, mengandung bahan pewarna, dan bahan pengawet berbahaya.

"Dengan menciptakan sekolah yang bersih dan sehat berarti menciptakan lingkungan yang kondusif bagi terjadinya proses belajar mengajar yang lebih baik. Anak - anak bisa belajar dengan tenang dan menyerap pengetahuan di sekolah," katanya pada pencanangan Kantin Sehat Sekolah (KSS) di SMPN 1 Manado, Sulawesi Utara, beberapa waktu yang lalu.

Dodi mengatakan, Depdiknas melalui Pusat Pengembangan Kualitas Jasmani Depdiknas melakukan upaya kesehatan sekolah dengan pemberdayaan kantin sekolah. Program yang dijalankan adalah melakukan penyuluhan dan bimbingan teknis kepada kepala sekolah dan para guru. Program selanjutnya adalah memberikan bantuan blockgrant untuk penyediaan sarana, serta melakukan monitoring dan evaluasi. "Pengelolaan kantin sehat sekolah melibatkan guru dan siswa," katanya.

Pada 2009 pengembangan KSS dilakukan di sebanyak 288 sekolah di 33 provinsi. Masing - masing provinsi mendapatkan bantuan sebanyak Rp.120 juta. Bantuan yang diberikan bervariasi antara Rp.10 juta sampai dengan Rp.30 juta per sekolah.

Kepala Pusat Pengembangan Kualitas Jasmani Depdiknas Widaninggar Widjajanti juga mengatakan bahwa KSS adalah kantin yang memenuhi syarat kesehatan dari sarana dan prasarana. Jajanan yang tersedia adalah pangan yang sehat, bergizi dan aman dikonsumsi. "Ini merupakan upaya Depdiknas dalam mengantisipasi banyaknya pangan jajanan anak sekolah yang tidak memenuhi syarat," katanya.
Sumber : e-dukasi.net